Followers

SALAM SILATURAHIM

JUMLAH TAMU

JADWAL SHOLAT

WAHAI YANG MAHA MULIA, WAHAI YANG MAHA PERKASA……

Diposting oleh Tim Embun Tarbiyah Kamis, Februari 19, 2009


Bismillah...

Adapun kaum ‘Aad maka mereka telah dibinasakan dengan angin yang sangat dingin lagi amat kencang. Yang Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam dan delapan hari terus menerus; maka kamu lihat kaum ’Aad pada waktu itu mati bergelimpangan seakan-akan mereka tunggul pohon kurma yang telah kosong(lapuk). Maka kamu tidak melihat seorang pun yang tersisa di antara mereka. (QS. Al-Haaqqah:6-8)

Angin, air, api, tanah, guruh, kilat, bumi, langit, awan, sungai, laut, gunung, bukit, pohon, lalat, nyamuk, burung, ayam, oksigen, bulan, matahari, bintang, planet, pelangi, asteroid, meteor, DNA, darah, nanah, airmata, kulit, pasir, batu, kayu, anjing, babi, kuman, dan semuanya masing-masing patuh pada perintah dan arahan.

Tunduk, khusyuk, mendengar dan melaksanakan arahan dari Penguasa Agung yan gmengatur penuh kasih sayang..... namun lantaran keadilan-Nya, bila ada yang tak kena.... dikerahkan bala tentara yang patuh, taat dan setia itu memberi peringatan kepada makhluk yan gpaling mulia tetapi seringkali alpa.... makhluk itu bernama manusia.

Terjadilah tsunami, bila laut mendapat perintah., bila dikerah angin dan udara, terjadi pula taufan menghempas membadai. Bumi, bila digoncang berlaku gempa. Gunung-gunung, memuntahkan laharnya. Oksigen ditahan, manusia kesesakan dalam asap, hitam pekat.

Nyamuk? Ya, nyamuk juga, malaria menjadi-jadi; ayam? Burung? Nah.... terimalah Flu Burung.... ditarik, nikmat ketengangan dengan memebri rasa risau, bimbang, gundah, resah.... hendak makan juga sudah ketakutan.

Apa lagi? Oh ya... kuman? Virus? AIDS itu jugalah hasil kepadtuhan hamba yang bernama HIV Positif. Bahkan..... Lembu, juga ketakutan pada penyakit lembu gila.... fikirkanlah apa saja.... Tafakkurkan semuanya... niscaya bertemu Yang Maha Pencipta.

****

Benar... seringkali, musibah menimpa hambanya yan gpunya setitik Iman. Kenapa tidak ditimpakan kepada mereka yang nyata kezalimannya? kenapa tidak Gedung Putih? Kenapa tidak Yahudi laknatullah?

Allah hanya memberi tamparan kasih sayangNya... mengingatkan hamba yang alpa. Hamba yang sabar... pasti besar ganjaran disisiNya. Yang terkorban pula, dijanjikan syahid meski tidak mengankat senjata.

Allah Maha Adil, menghukum orang-orang beriman di dunia, mengurangi siksanya diakherat kelak.

Begitulah... mukmin akan senantiasa memeprhatikan hikmah di balik setiap kejadian, besar atau kecil, suka atau duka... tentang wujudnya Satu Kuasa Yang Maha Pengatur, Pemerlihara, Gagah...Adil. Mukmin yang meneliti, yan gpunya mata hati akan tunduk patuh, tenggelam dalam lautan ubudiyan, khusyuk, khudu’, syukur.

Lain halnya bila hati itu keras membatul... semua tanda-tanda itu dikatakannya... alami... ”sesuai ilmu pengetahjuan semata”. Tanpa terusik hati nuraninya. Tanpa paham kehendak Ilahiyah.

Seorang ulama mengatakan: ”...jika anda ingin menyaksikan hakekat-hakekat yang tinggi itu dengan lebih dekat, maka hendaklah anda pergi ke laut yang sedang bergelora dan ke bumi yang sedang mengalami gempa, serta bertanyalah kepada mereka: ”Apakah yang ingin kamu katakan?”

Niscaya akan mendengar bahwa laut dan bumi menyeru gemetaran: Ya Jalil... Ya Jalil... Ya ’Aziz... Ya Jabbar... (Wahai Yang Maha Mulia, Wahai Yang Maha Mulia, Wahai Yang Maha Perkasa... Wahai Yang Maha Hebat...)

Sahabat-sahabat sekalian, untuk ingatan... jika Allah masih berikan kehidupan hingga hari ini. Sesungguhnya hari ini tidak menjamin hari esok. Entahkan hidup, entahkan tidak. Bedanya antara kehidupan dan kematian hanyalah sekedar dua kerdipan mata. Kita kelipkan mata, ia terbuka kembali, maka tandanya masih kekal roh kita dalam jasad. Kita kerdipkan lagi, dan tidak berupaya membukanya kembali,. Maka ketahuilah, Janji Allah telah tiba. Masanya untuk diri menghadap munkar dan nakir, meyaksikan kebenaran catatan Raqib dan ’Atid, menerima tanpa bisa berundur lagi segala janji Allah. Allahumma Sahhil Umuurona... birohmatika yaa arhamarrohimiin...
Dan ingatan bersama, jarak antara dua kerdipan mata, sebenarnya tidak lebih dari perpuluhan lima detik. Itulah pemisah kita, antara hari ini dan hari esok. Dunia dan alam barzakh. Taubat dan terlambat.


0 komentar

Posting Komentar

Banner 250 x 200

About Me

Foto saya
Menyusuri Kehidupan Duniawi Ini… Terselip Satu Perjuangan Seorang Hamba… Menuju Ketenangan Yang Hakiki… Munajat Diri Mengejar Maghfirah… Mujahadah Dalam Mencari Keridhaan-Nya…

Labels

PESAN MORAL