Followers

SALAM SILATURAHIM

JUMLAH TAMU

JADWAL SHOLAT

Wahai Pemuda Pencela

Diposting oleh Tim Embun Tarbiyah Selasa, Januari 27, 2009

Wahai kalian yang mencela para pemuda kami karena jihad mereka...


Wahai kalian yang mencela para pemuda kami karena jihad mereka...

Berhentilah mengecam dan mencela...

Pantaskah dicela orang yang merindukan surga dan semerbak aromanya...

Dia selalu menempuh jalan para penghuninya...

Pantaskah dicela orang yang meninggalkan dunia dan permainannya...

Dia bergegas menuju medan jihad dengan tekad bebas mulia...

Pantaskah dicela orang yang dibeli Allah jiwanya...

Dia mengharapkan surga Firdaus yang kekal tiada fana...

Janganlah kalian mencela jihad dan pembelanya...

Karena itu tanda kemunafikan, maka hati-hatilah dan waspada...

Siapa yang belum pernah meniatkan diri untuk berjihad dan

Juga belum pernah berjihad lalu meninggal dunia, maka ia

Meninggal dunia secara buruk lagi hina...

Sesungguhnya jihad adalah jalan kemuliaan kita...

Meninggalkannya menjadikan hidup kita hina dan menderita...

Disebutkan dalam sunan At-Tirmidzi sebuah hadist dari Abu Hurairah Radiallahuanhu, dia berkata, Rasulullah Salallahu'alaihi wassalam bersabda:
"Barang siapa menghadap Allah Subhanahuwata'ala tanpa memiliki bekas jihad, maka dia menghadap Allah sementara dalam imannya terdapat keretakan."

6 komentar

  1. Anonim Says:
  2. tidak ada sebutir debupun baik di langit atau di bumi yang bergerak tanpa izinNYA.
    kita kembali dari jihad kecil menuju jihad yang besar. apaa yaaa. cabuuttt

     
  3. Anonim Says:
  4. "....kita kembali dari jihad kecil menuju Jihad yang besar yaitu Jihadun Nafs (Jihad Melawan Hawa Nafsu)" hadist ini adalah hadist yang dhoif karena bertentangan dengan Al-Qur'an maupun dengan Hadist lainnya, yang menyatakan puncak dari pada Islam adalah JIHAD (Berperang), pun yang harus dipahami JIHAD (Berperang) ini harus sesuai dengan kondisi-nya, bila diperlukan maka ummat ini harus siap untuk ber-JIHAD Fi Sabilillah.

    Bagaimana dengan Indonesia??

    Untuk di Indonesia JIHAD belum diperlukan karena, ladang DAKWAH masih sangat luas dan dapat dilakukan, masyarakatnya pun masih bisa untuk didakwahi. So.... Ayo Berdakwah Ilallah

    DAKWAHKAN AGAMA ALLAH INI AGAR MASYARAKAT TIDAK BUTA DENGAN AGAMA MEREKA, KEMBALI KEPADA ISLAM YANG MURNI SESUAI DENGAN AL-QUR'AN, SUNNAH, DAN PEMAHAMAN PARA SALAFUL UMMAH

     
  5. Anonim Says:
  6. hmmm jadi hadits dhoif gak dipakai nih, hanya yang mutawatir/hasan. ada juga yang mengatakan imam ibnu hambal berbeda dengan imam malik dan hanafi katannya hadits dhaif boleh dipakai asal jangan yang maudhu(mengada-ada)

     
  7. Anonim Says:
  8. pendapat di atas benar adanya, bahwa hadist dhoif itu bisa digunakan, tetapi yang perlu diketahui adalah kapan dan pada kondisi dan situasi yang seperti apa? sehingga hadist dhoif dapat dijadikan pegangan.

    untuk lebih lengkapnya silakan Baca disini

     
  9. Anonim Says:
  10. ohhhh begitu ya.!!! seperti hukum berbekam mealaui ada kontradiksi. padahal keduannya shahih lho. "batal puasa yang berbekam dan yang membekam" lalu riwayat bukhori yang saya tahu "bahwa nabi pernah berbekam ketika sedang berpuasa". jadi kira-kira kita dapat ambil salah satunnya
    kalo kata qadim sama jadid itu apa sih artinnya pak.

     
  11. Anonim Says:
  12. wahai ikhwah yang berpendapat jihad belum perlu di indonesia, janganlah antum sebarkan pendapat antum karena secara tidak langsung antum akan berhadapan dengan mujahidin di sini. ketika antum merasa belum mampu, jujurlah dengan diri antum dengan mengatakannya dengan terus terang sehingga tidak membuat orang lain tertipu dengan pendapat tersebut. karena tahapan kewajiban jihad sudah final. sekarang hukumnya cuma ada dua: fardhu ain atau kifayah. dan apabila melihat kondisi umat sekarang sejak runtuhnya khilafah maka hukum fardhu ainlah yang lebih kuat. karena fakta dan dalil menunjukkan hal itu. silakan antum baca kitab-kitab ulama tauhid dan jihad masa kini, insya Allah antum akan mendapatkan hal ini dengan gamblang. ditambah lagi, dakwah dan jihad tidak ada pertentangan ketika diterapkan bersama-sama. mana buktinya ketika ada pertentangan. cobalah antum diskusikan dan kaji lagi pendapat antum dengan ustadz-ustadz yang berkompeten sehingga antum tidak masuk dalam gerbong mukhodzilun tanpa sadar...

    akhukum fillah joo

     

Posting Komentar

Banner 250 x 200

About Me

Foto saya
Menyusuri Kehidupan Duniawi Ini… Terselip Satu Perjuangan Seorang Hamba… Menuju Ketenangan Yang Hakiki… Munajat Diri Mengejar Maghfirah… Mujahadah Dalam Mencari Keridhaan-Nya…

Labels

PESAN MORAL